Jumat, 04 Oktober 2019

Modifikasi Aktivitas Model Pembelajaran Konvesional Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Berfikir Kreatif Siswa

Elemen PBL
Konvensional
Berpikir Kreatif
Modifikasi
Berpikir Kreatif
Mengorientasi siswa pada masalah
Menjelaskan tujuan pembelajaran, logistik yang diperlukan, memotivasi siswa terlibat aktif pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
·     Guru menanyakan kepada siswa: Mengapa kita harus makan?
·     Guru menyampaikan tujuan dan prosedur pembelajaran.
Logis
Mengarahkan siswa untuk mengetahui tujuan pembelajaran serta memotivasi siswa untuk terlibat aktif pada pemecahan masalah yang diorientasikan diawal proses pembelajaran.
·       Guru mengajak siswa untuk mengamati video tentang anak yang kerdil, manusia raksasa serta anak yang memiliki tubuh yang sehat.
·       Guru memancing siswa untuk menuangkan gagasan terhadap permasalahan tentang perbedaan pertumbuhan badan yang ditayangkan melalui video pembelajaran tersebut.

Guru menyampaikan tujuan dan prosedur pembelajaran serta logistik yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
Melibatkan Gagasan Baru
Siswa akan mengeluarkan berbagai gagasan-gagasan baru ketika mengamati dan memahami video pembelajaran yang telah diberikan.

Berpikir Divergen
Siswa akan mengembangkan gagasan-gagasan mereka untuk menjawab pertanyaan, memberikan solusi ataupun menanggapi pernyataan dari temannya tentang perbedaan dari anak yang bertubuh kerdil, raksasa dan memiliki tubuh yang sehat.

Logis
Siswa akan berpikir logis untuk mengungkapkan gagasan dan menjawab pertanyaan tentang video pembelajaran tersebut.



Mengorganisasi siswa untuk belajar
Membantu siswa membatasi dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
·     Guru mengajak peserta didik untuk mengamati gambar berbagai
    makanan dan
    kandungan zat makanan tersebut.
·     Siswa diminta untuk menentukan zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh dan memberikan contoh makanan yang berguna bagi tubuh.
Logis,
Originalitas
Mengarahkan siswa untuk membatasi masalah dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
·     Guru mengajak peserta didik untuk melakukan uji kandungan makanan dengan beberapa bahan makanan yang telah disiapkan.
·     Siswa diarahkan untuk menentukan kandungan zat dari beberapa bahan makanan yang telah disediakan melalui uji kandungan zat.
·     Guru mengarahkan siswa untuk menentukan fungsi dari berbagai kandungan zat yang diperlukan oleh tubuh.

Berpikir Divergen
Siswa berpikir untuk menentukan dan menyimpulkan apa saja kandungan zat dari makanan tersebut dan apa saja fungsinya bagi tubuh guna membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

Logis
Siswa akan berfikir logis untuk mengungkapkan gagasan dan menjawab pertanyaan.

Originalitas
Siswa akan menjawab berbagai permasalahan atau pertanyaan berdasarkan hasil pemikiran mereka sendiri melalui pengamatan/
Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
Guru mengarahkan peserta didik untuk mencari dan menemukan berbagai informasi dan menjadi fasilitator untuk menjawab pertanyaan yang telah diberikan.
Melibatkan Gagasan Baru, Berpikir Divergen
·     Guru memberikan arahan pada siswa terkait prosedur kerja untuk melakukan uji kandungan zat makan secara berkelompok.
·     Guru mengarahkan siswa untuk merumuskan informasi-informasi berdasarkan hasil uji kandungan zat yang telah dilakukan.
·     Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi dalam menentukan fungsi dari berbagai kandungan zat yang diperlukan oleh tubuh dan menganalisis dampak yang terjadi pada tubuh apabila zat makanan tersebut tidak terpenuhi dalam tubuh .

Berpikir Analogis
siswa akan berpikir secara analogis ketika mengaitkan hasil pengamatan uji kandungan makanan dengan kegunaan zat makanan tersebut bagi tubuh hingga menarik kesimpulan terkait dampak yang ditimbulkan jika zat tersebut tidak terpenuhi bagi tubuh.

Melibatkan Gagasan Baru
Siswa akan menemukan berbagai gagasan baru melalui hasil pengamatan dan mengkajinya bersama kelompok masing-masing.

Berpikir Divergen
Bersama kelompok masing-masing siswa akan mengemukakan berbagai pendapat mereka terkait dari hasil uji coba kandungan zat terdapat dalam makan melalui uji coba yang telah dilakukan.
Kemudian siswa mendiskusikan dan mengembangkan gagasan-gagasan mereka untuk menjawab  pertanyaan, memberikan solusi ataupun menanggapi pernyataan dari temannya tentang fungsi dari berbagai kandungan zat makanan protein, karbohidrat, dan lemak yang di perlukan oleh tubuh, dan menganalisis dampak yang terjadi pada tubuh apabila zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh tidak terpenuhi.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Siswa akan menuangkan jawaban mereka dalam bentuk laporan dan mempresentasikan di depan kelas
Logis
·        Guru menginstruksikan kepada siswa untuk membuat laporan uji kandungan zat dalam bentuk charta dan poster, kemudian mempresentasikannya di depan kelas.
·        Siswa akan mengembangkan gagasan mereka dalam menjelaskan fungsi dari berbagai kandungan zat yang diperlukan serta dampak yang ditimbulkan apabila zat makanan tersebut tidak terpenuhi.
Membuat Gagasan Baru
Siswa akan menjelaskan menjelaskan berbagai informasi yang di dapat dari hasil setiap uji kandungan zat makanan dalam bentuk charta dengan gagasan-gasan baru yang telah mereka temukan melalui pengamatan untuk mempermudah pemahaman ditambah dengan informasi-informasi terkait.

Berpikir Logis
Siswa akan berpikir logis dalam menjelaskan fungsi dari berbagai kandungan zat makanan sepeti, protein, karbohidrat, dan lemak yang di perlukan oleh tubuh serta dampak yang ditimbulkan apabila tidak terpenuhi dengan adanya perbagai gangguan pencernaan dan penyakit lainnya.

Menganalisis dan Mengevaluasi proses pemecahan masalah
·        Guru mengarahkan peserta didik lainnya untuk menganalisis dan menanggapi hasil kerja dari teman yang sudah mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
·        Guru mengajak peserta didik untuk membuat kesimpulan.


Berpikir Logis
·       Siswa secara berkelompok akan menanggapi hasil presentasi dari kelompok lainnya.
·       Guru mengkonfirmasi dan mengevaluasi hasil kerja dan diskusi yang telah dilakukan.
·       Guru memberikan penghargaan untuk kelompok yang terbaik.
·       Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan.


Melibatkan Gagasan Baru.
Siswa akan menyampaikan berbagai gagasan baru berdasarkan hasil dari analisis dan tanggapan mereka terhadap hasil kerja teman yang sudah di presentasikan

Berpikir Logis dan Mengembangkan Originalitas :
Siswa akan berpikir logis untuk membuat kesimpulan dan mengembangkan orisinalitas dengan menyampaikan kesimpulan berdasarjan keaslian dari hasil kerja dan diskusi yang telah dilakukan



 Pertanyaan
1.     Sebutkan salah satu keunggulan dan kelemahan Model Pembelajaran PBL?
2.     Elemen-elemen apa saja yang terdapat dalam Model Pembelajaran PBL?
3.     Indikator apa saja yang terdapat dalam berfikir kreatif?
4.     Jelaskan apa yang dimaksud dengan Model Pembelajaran PBL?
5.     Jelaskan sintaks yang terdapat dalam Model Pembelajaran PBL?



1.   



58 komentar:

  1. Terdapat beberapa indikator berpikir kreatif dalam model pembelajaran PBL, diantaranya siswa dapat berpikir secara logis, mengungkapkan gagasan baru, originalitas, analogis dan berpikir divergen dalam menyelesaikan permasalahan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih atas jawabannya dek.
      kalau bisa berdasarkan teori yang mendukung
      namun jika masih ada yang ingin dilengkapi, langsung saja ya dek.

      Hapus
  2. keunggulan PBL yaitu:
    1. dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna. Peserta didik yang belajar memecahkan masalah akan menerapkan pengetahuan yang dimiliki atau berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan;
    2. dalam situasi PBL peserta didik mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan; dan
    3. PBL dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebelumya trimakasih sudah menjawab pertanyaan diblog saya, tapi anda hanya menjawab keunggulanya saja.
      namun anda tidak menjawab kelemahan dari model pembelajaran PBL yang saya pertanyakan.

      Hapus
  3. Menurut dian, sintaks PBL itu terdiri dari orientasi, organisasi, penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan, menganalaisis dan mengevaluasi pemecahan masalah

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebelumnya trima kasih atas jawabannya.
      menurut saya, anda hanya menyebutkan sintaks-sintaksnya saja, tetapi anda tidak menjelaskan dari sintaks-sintaks yang ada di dalam model pembelajaran PBL yang saya pertanyakan.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Baik kak, berikut ini akan saya jelaskan,
      a. Tumbuhkan

      Konsep tumbuhkan ini sebagai konsep operasional dari prinsip “bawalah dunia mereka ke dunia kita”. Dengan usaha menyertakan siswa dalam pikiran dan emosinya, sehingga tercipta jalinan dan kepemilikan bersama atau kemampuan saling memahami.

      Secara umum konsep tumbuhkan adalah sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan keingintahuan, buatlah siswa tertarik atau penasaraan tentang materi yang akan diajarkan. Dari hal tersebut tersirat, bahwa dalam pendahuluan (persiapan) pembelajaran dimulai guru seyogyanya menumbuhkan sikap positif dengan menciptakan lingkungan yang positif, lingkungan sosial (komunitas belajar), sarana belajar, serta tujuan yang jelas dan memberikan makna pada siswa, sehingga menimbulkan rasa ingin tahu.

      b. Alami

      Tahap ini jika kita tulis pada rencana pelaksanaan pembelajaran terdapat pada kegiatan inti. Konsep “alami” mengandung pengertian bahwa dalam pembelajaran guru harus memberi pengalaman dan manfaat terhadap pengetahuan yang dibangun siswa sehingga menimbulkan hasrat alami otak untuk menjelajah.

      Pada konsep alami guru memberikan cara terbaik agar siswa memahami informasi, memberikan permainan atau kegiatan yang memanfaatkan pengetahuan yang sudah mereka miliki, sehingga dapat memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengetahuan yang melekat.

      c. Namai

      Konsep ini berada pada kegiatan inti, yang “namai” mengandung maksud bahwa penamaan memuaskan hasrat alami otak (membuat siswa penasaran, penuh pertanyaan mengenai pengalaman) untuk memberikan identitas, menguatkan dan mendefinisikan. Penamaan dalam hal ini adalah mengajarkan konsep, melatih keterampilan berpikir dan strategi belajar. Pertanyaan yang dapat memandu guru dalam memahami konsep “namai” yaitu perbedaan yang perlu dibuat dalam belajar, apa yang harus guru tambahkan pada pengertian siswa, strategi kiat jitu, alat berpikir yang digunakan untuk siswa ketahui atau siswa gunakan.

      d. Demonstrasikan

      Tahap ini masih pada kegiatan inti, pada tahap ini adalah memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan bahwa siswa tahu. Hal ini sekaligus memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan tingkat pemahaman terhadap materi yang dipelajari.

      e. Ulangi

      Tahap ini jika kita tuangkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran terdapat pada penutup. Tahap ini dilaksanakan untuk memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa “aku tahu bahwa aku tahu ini”. Kegiatan ini dilakukan secara multimodalitas dan multikecerdasan.

      Guru memberikan ulangan tentang apa yang sudah dipelajari, strategi untuk mengimplementasikan yaitu bisa dengan membuat isian “aku tahu bahwa aku tahu ini” hal ini merupakan kesempatan siswa untuk mengajarkan pengetahuan baru kepada orang lain (kelompok lain), atau dapat melakukan pertanyaan pertanyaan post tes.

      f. Rayakan

      Tahap ini dituangkan pada penutup pembelajaran. Dengan maksud memberikan rasa puas, untuk menghormati usaha, ketekunan, dan kesusksesan yang akhirnya memberikan rasa kepuasan dan kegembiraan. Dengan kondisi akhir siswa yang senang maka akan menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar lebih lanjut.

      Hapus
    4. trimakasih dek dian atas jawabannya sudah lengkap sekali.
      mungkin menurut adek dian sendiri kesimpulan dari sintaksnya secara singkat bagaimana dek.

      Hapus
  4. keunggulan PBL yaitu:
    1. dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna. Peserta didik yang belajar memecahkan masalah akan menerapkan pengetahuan yang dimiliki atau berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan;
    2. dalam situasi PBL peserta didik mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan; dan
    3. PBL dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok

    BalasHapus
  5. Menurut Sanjaya (2008, hlm.221) mengungkapkan kelemahan PBL yaitu sebagai berikut:
    1. manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka enggan untuk mencoba;
    2. keberhasilan PBL memerlukan waktu untuk persiapan; dan
    3. tahap pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

    BalasHapus
  6. Ada beberapa Elemen pbl yaitu:
    Melibatkan
    Logis
    Devergen

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih atas jawabannya saudara padhila, mungkin masih ada yang bisa anda tambahkan selain 3 jawaban yang sudah anda jawab. trimakasih

      Hapus
  7. Sanjaya (2008, hlm.220-221) mendeskripsikan bahwa keunggulan dari PBL sebagai berikut:
    1. PBL merupakan teknik yang bagus untuk lebih memahami pelajaran;
    2. PBL dapat menantang kemampuan peserta didik serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi peserta didik;
    3. meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta didik;
    4. membantu peserta didik bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata;
    5. membantu peserta didik mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggungjawab dalam pembelajaran yang dilakukannya;
    6. memperlihatkan kepada peserta didik setiap mata pelajaran pada dasarnya merupakan cara berfikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh peserta didik;
    7. menyenangkan dan disukai peserta didik;
    8. mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berfikir kritis dan menyesuaikan mereka dengan perkembangan pengetahuan yang baru; dan
    9. memberikan kepada peserta didik untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya dalam dunia nyata
    Menurut Sanjaya (2008, hlm.221) mengungkapkan kelemahan PBL yaitu sebagai berikut:
    1. manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka enggan untuk mencoba;
    2. keberhasilan PBL memerlukan waktu untuk persiapan; dan
    3. tahap pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih atas jawabannya dek.
      namun jika masih ada yang ingin dilengkapi, langsung saja ya dek.

      Hapus
  8. Model pnk yaitu model yang berpusat pada siswa dan pembelajaran nya berdasar masalah

    BalasHapus
    Balasan
    1. trima kasih atas jawabannya dek.
      menurut saya anda hanya menjawab modelnya saja, namun sintaks dari model tersebut belum terjawab secara tepat. trimakasih.

      Hapus
  9. Model  Problem Based Learning  adalah model pembelajaran  dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik sehingga  siswa dapat  menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuh  kembangkan  keterampilan yang  lebih tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih atas jawabannya dek.
      kalau bisa berdasarkan teori yang mendukung
      namun jika masih ada yang ingin dilengkapi, langsung saja ya dek.

      Hapus
    2. Penegrtian PBL tsb di ataas menurut teori Arends dalam Abbas, 2000:13).

      Hapus
    3. baik terimakasih dek. jika masih ada tambahan silahkan saja ya

      Hapus
  10. Menurut saya modifikasi PBL yg ad buat sdh sgat bgus

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih sudah menjawab di blog saya.
      jika masih ada yang amau anda tambahkan dalam sintaksnya mungkin, langsung saja ya.

      Hapus
  11. Menurut saya sangat membantu sekali dengan adanya model pembelajaran PBL ini, tetapi alangkah baiknya harus didukung dengan media pembelajaran yg mengandung seperti teknologi pada perkembangan zaman saat ini ����

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih sudahnmenjawab diblog saya.
      teknologi yang bagaimana yang anada maksud, karena dalam sistem penerapan model PBL ini saya sudah memakai sistem pembelajaran online.
      jika masih ada yang bisa anda tambahkan langsung saja ya dek rina

      Hapus
  12. menurut saya
    modifikasi PBL nya bagus.
    tapi kalau bisa lebih di tingatkan lagi.

    BalasHapus
  13. timakasih sudah menjawab diblog saya..,

    BalasHapus
  14. Pembahasan yang menarik, sebaiknya sintak dalam PBL bisa di praktekan sesuai dg Teori nya...
    Salam literasi

    BalasHapus
  15. trimakasih sudah menjawab diblog saya.
    dan trimakasih atas masukannya.
    salam konservasi

    BalasHapus
  16. Sangat membantu sekali bloq ini...
    Terima kasih ������

    BalasHapus
  17. menurut saya
    modifikasi PBL nya bagus.
    tapi kalau bisa lebih di tingatkan lagi untuk kedepan nya, supaya kata kata yg ada di dalam blog yg anda buat ini bisa dipahami khususnya anak melineal seperti saya . Sukses buat blog selanjutnya

    BalasHapus
  18. oke trimakasih dek mutia sudah berkunjung diblok saya. dan trimakasih juga atas masukannya.
    jika masih ada tambahan silahkan jawab pertanyaan yang lainya lagi ya.
    dalam Model PBL nya trimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terdapat beberapa indikator berpikir kreatif dalam model pembelajaran PBL, diantaranya siswa dapat berpikir secara logis, mengungkapkan gagasan baru, originalitas, analogis dan berpikir divergen dalam menyelesaikan permasalahan.

      Hapus
    2. trimakasih atas jawabannya dek.
      kalau bisa berdasarkan teori yang mendukung
      namun jika masih ada yang ingin dilengkapi, langsung saja ya dek

      Hapus
  19. Sangat membantu sekali model PBL ini. Kalau bisa di buat model pembelajaran yang lainnya lagi mabk Trimakasih

    BalasHapus
  20. Sangat membantu sekali model PBL ini. Kalau bisa di buat model pembelajaran yang lainnya lagi mabk Trimakasih

    BalasHapus
  21. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  22. Berikut indikator berpikir kreatif dalam model pembelajaran PBL, diantaranya:
    1.siswa dapat berpikir secara logis,
    2.mengungkapkan gagasan baru,
    3.originalitas,
    4.analogis, dan
    5.berpikir divergen dalam menyelesaikan permasalahan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih sebelumnya telah berkunjung diblog saya. menurut saya jawaban dek fitrah sudah cukup bagus. namun alangkah baiknya jika indikator yang adek sebutkan haruslah dengan teori-teori yang mendukung terimakasih.

      Hapus
  23. Menurut Sanjaya (2008, hlm.221) mengungkapkan kelemahan PBL yaitu sebagai berikut:
    1. manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka enggan untuk mencoba;
    2. keberhasilan PBL memerlukan waktu untuk persiapan; dan
    3. tahap pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebelumya trimakasih sudah menjawab pertanyaan diblog saya, tapi anda hanya kelemahannya saja.
      namun anda tidak menjawab keunggulan dari model pembelajaran PBL yang saya pertanyakan, jika anda ingin melengkapinya langsung saja ya.

      Hapus
  24. Problem Based Learning (PBL) adalah metode pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan (Duch,1995).

    BalasHapus
  25. sebelumya trimakasih sudah menjawab pertanyaan diblog saya,
    kalau menurut anda sendiri kesimpulan dari Model pembelajaran PBL nya sendiri bagaimana. jika masih ingin ditambahkan silahkan saja ya. trimakasih.

    BalasHapus
  26. Dalam pbl berarti pemberian masalah secara nyata kepada siswa, agar mampu berfikir keritis dalam masalah tersebut

    BalasHapus
    Balasan
    1. rimakasih atas jawabannya .
      kalau bisa berdasarkan teori yang mendukung
      namun jika masih ada yang ingin dilengkapi, langsung saja ya

      Hapus
  27. Disamping kelebihan, PBL juga memiliki kelemahan, diantaranya :

    Manakala siswa tidak memiliki niat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencobanya.
    Untuk sebagian siswa beranggapan bahwa tanpa pemahaman mengenai materi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah mengapa mereka harus berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka akan belajar apa yang mereka ingin pelajari (Sanjaya, 2007).

    BalasHapus
  28. Disamping kelebihan, PBL juga memiliki kelemahan, diantaranya :

    Manakala siswa tidak memiliki niat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencobanya.
    Untuk sebagian siswa beranggapan bahwa tanpa pemahaman mengenai materi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah mengapa mereka harus berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka akan belajar apa yang mereka ingin pelajari (Sanjaya, 2007).

    BalasHapus
  29. trimakasih sudah menjawab di blog saya.
    jika masih ada yang amau anda tambahkan dalam sintaksnya mungkin, langsung saja ya.

    BalasHapus
  30. Kemendikbud dalam Abidin (2013, hlm. 160) memaparkan beberapa keunggulan PBL yaitu:
    1. dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna. Peserta didik yang belajar memecahkan masalah akan menerapkan pengetahuan yang dimiliki atau berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan;
    2. dalam situasi PBL peserta didik mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan; dan
    3. PBL dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.
    Menurut Sanjaya (2008, hlm.221) mengungkapkan kelemahan PBL yaitu sebagai berikut:
    1. manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka enggan untuk mencoba;
    2. keberhasilan PBL memerlukan waktu untuk persiapan; dan
    3. tahap pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih sebelumnya sudah berkunjung ke blog saya. bagus sekali anda sudah menyatakan pendapat ahli yang sangat baik.
      namun menurut pemikiran anda sendiri keunggulan dan kelemahan PBL itu sendiri bisa anda jelaskan lebih singkat saja trimakasih.

      Hapus
  31. Indikator berpikir kreatif adalah berpikir logi, menemukan gagasan baru, berpikir divergen, dan analogis

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih sudah berkunjung keblog saya. alangkah lebih baiknya jika indikator yang anda jelaskan menurut pendapat ahli

      Hapus
  32. PBl adalah model pembelajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks peserta didik berpikir kritis dalam memecahkan masalah dan pengetahuan (Duch,1995)

    BalasHapus
  33. trimakasih sudah berkunjung ke blog saya.
    namun kalau menurut pendapat anda sendiri bagaimana sih model PBL secara singkatnya saja trimakasih.

    BalasHapus
  34. Kemendikbud dalam Abidin (2013, hlm. 160) memaparkan beberapa keunggulan PBL yaitu:
    1. dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna. Peserta didik yang belajar memecahkan masalah akan menerapkan pengetahuan yang dimiliki atau berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan;
    2. dalam situasi PBL peserta didik mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan; dan
    3. PBL dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.

    Menurut Sanjaya (2008, hlm.221) mengungkapkan kelemahan PBL yaitu sebagai berikut:
    1. manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka enggan untuk mencoba;
    2. keberhasilan PBL memerlukan waktu untuk persiapan; dan
    3. tahap pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

    BalasHapus
  35. Model PBL yang telah dibuat sangat membantu dalam membimbing anak, karena anak dalam usia sekolah 7-11 tahun akan memahami sesuatu dgn hal2 konkrit dan nyata

    BalasHapus